Jumat, 09 September 2016

makalah


MAKALAH KOMODITAS JAGUNG
BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
&
USAHA KECIL MENENGAH TANAMAN JAGUNG
( Mata Kuliah Pengembangan Produk Pangan lokal)





Kelompok 3
Arie Dhafri Dwi Saputra     B1314003
Deselva Anggraini                 B1314008
Hamidah                                B1314040
M. Khoiril Anwar                 B1314020
Rizqi Amalia                          B1314031
Yayang Amellia                     B1314041



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016


 

DAFTAR ISI

. iDAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.. 1
1.1        Latar Belakang. 1
1.2        Tujuan. 1
BAB II ISI. 2
2.1        Pertanian. 2
2.1.1         Profil Kelompok tani 2
2.1.2         Profil Petani 2
2.1.3         Pembudidayaan Jagung. 2
2.1.4         Permasalahan yang dihadapi petani 3
2.1.5         Solusi Yang Sudah Yang Diberikan Pemerintah. 4
2.1.6         Solusi Dari Mahasiswa. 4
2.2        Usaha Kecil Menengah (UKM). 5
2.2.1         Profil Ukm.. 5
2.2.2         Permasalahan yang dihadapi pengusaha. 5
2.2.3         Rekomendasi mahasiswa. 6
BAB III PENUTUP. 7
3.1        Kesimpulan. 7
Daftar Pustaka. 8



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Hasil pertanian pangan di kabupaten Tanah Laut sangat beragam diantaranya padi, jagung, ubi kayu, dan yang paling banyak adalah jagung. Jagung dengan nama ilmiah Zea Mays Ssp merupakan salah satu tanaman terpenting di dunia selain padi dan gandum. Produk yang dihasilkan dari tanaman jagung berupa biji yang mengandung endossperma yang kaya akan karbonhidrat.
Nilai jual hasil produk jagung di Tanah Laut masih sedikit rendah dibandingkan dengan berapa modal yang harus dikeluarkan untuk budidaya tanaman jagung itu sendiri. Sampai sekarang kebanyakan petani jagung dalam penjualanya berkerja sama dengan pengepul dan harga dari jagung itu sendiri pengepul yang menentukan.
Seiring berkembangnya teknologi banyak produk olahan jagung yang bisa dikembangkan di masyarakat seperti produk pangan dan ternak yang kreatif dan inovatif, dengan teknologi yang sekarang petani bisa mengolah hasil pertanianya sendiri untuk meningkatkan nilai jual dari hasil tanaman jagung itu sendiri.
Berdasarkan permasalahan diatas mendorong kami untuk melakukan survei untuk mengetahui permasalahn yang dihadapi oleh petani dan UKM yang ada di masyarakat, terutama yang berhubungan dengan tanaman jagung.

1.2         Tujuan

Tujuan dari praktek lapangan ini adalah
1.    Mengetahui hasil pertanian pangan dan produk olahanya.
2.    Mencari solusi terbaik dalam diversifikasi pangan yang kreatif dan inovatif.



  


BAB II
ISI

2.1         Pertanian

2.1.1   Profil Kelompok tani

Kelompok tani sentol makmur terbentuk mulai tahun 1995. Kelompok tani ini diketuai oleh bapak Musanam yang membudidayakan tanaman pertanian dan perkebunan berupa jagung, buah naga, palawija, dan sawit. Peran kelompok tani dimasyarakat sangat penting karena melalui kelompok tani pemerintah memberikan berbagai macam bantuan berupa pupuk dan alat-alat pertanian lainya.

2.1.2   Profil Petani

Berdasarkan praktek lapangan kami mewawancarai petani  yang merupakan salah satu anggota dari kelompok tani sentol makmur, yang bernama  : Bpk Musanam yang beralamat di desa Panggung, RT 14. Bpk Musanam mulai membudidayakan tanaman jagung mulai sejak tahun 1995, dengan luas area lahan 3 hektar, dan Bpk Musanam sekarang membudidayakan tanaman jagung manis sebagai prodak andalanya.

2.1.3   Pembudidayaan Jagung

Langkah- langkah yang dilakukan saat pembudidayaan jagung diantaranya:
1.    Traktor
Traktor ini dilakukan saat pertama membuka lahan dan fungsinya untuk menggemburkan tanah yang akan di tanami.
2.    Larik
Larik ini dilakukan saat setelah lahan ditraktor dan larik berfungsi untuk memudahkan saat penanaman dan pemupukan pada tanaman jagung.
3.    Pemupukan pertama
Pemupukan yang pertama dilakukan sebelum penanaman benih, dalam pemupukan ini menggunakan pupuk kandang untuk menambah unsur hara yang ada dilahan yang akan ditanami.



4.    Penanaman
Penanaman benih sangat perlu diperhatikan terutama kebutuhan air bagi benih tersebut.
5.    Perawatan
Perawatan tanaman jagung ini sangat penting mulai awal penanaman sampai jagung tersebut sudah siap panen.
6.    Pemupukan kedua
Pemupukan kedua ini dilakukan pada saat umur jagung 15 – 20 hari dan mengunakan pupuk Urea.
7.    Pemupukan ketiga
Pemupukan ketiga ini dilakukan pada saat umur jagung 35 – 40 hari dan mengunakan pupuk ponska.

2.1.4   Permasalahan yang dihadapi petani

Berdasarkan wawancara yang kami lakukan didapatkan keluhan – keluhan dari petani diantaranya :
1.    Bulai
Penyakit bulai merupakan penyakit utama budidaya jagung. Penyakit ini menyerang tanaman jagung khususnya varietas rentan hama penyakit serta saat umur tanaman jagung saat masih muda antara saat umur jagung 1 sampai 2 minggu (Semangun,H.2004).
2.    Ulat Tongkol
Penyakit ulat tongkol merupakan dimana ulat menyerang bagian tongkol jagung atau buah jagung. Penyakit ini menyerang tanaman jagung yang sudah mulai berisi dan hampir siap panen.
3.    Kurangnya bantuan dari pemerintah
Salah satu keluhan dari petani ini yaitu kurangnya bantuan dari pemerintah yang terbatas, sedangkan kelompok tani sentol makmur mempunyai banyak anggota dan semuanya menggunakan bantuan pemerintah tersebut.





2.1.5   Solusi Yang Sudah Yang Diberikan Pemerintah

Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah diantaranya subsidi pupuk, pemberian berbagai macam bibit unggul, dan alat pertanian seperti traktor mini, mesin perontok padi dan jagung yang diharapkan dapat mempermudah pekerjaan para petani, dan bantuan yang sangaat penting adalah fasilitas lahan seperti irigasi dan lain-lain.

2.1.6   Solusi Dari Mahasiswa

1.    Penyakit Bulai
Penyakit bulai jagung disebabkan oleh jamur. Jagung yang terkena penyakit bulai adalah warna daun yang bergaris putih kekuningan, sejajar dengan tulang  daun, Bagian bawah daun terdapat bubuk berwarna putih yang tampak sangat yata pada saat pagi hari (Sudana dkk. 2002). Perkembangan suatu penyakit di pengaruhi oleh adanya interaksi antara patogen dan tanaman inang berada. Faktor lingkunganlah yang sangat mempengaruhi diantaranya suhu, kelembapan, dan unsur hara tanaman inang (Agrios, 1996). 
Pada saat penanaman harus sangat diperhatikan suhu dan kelembapan suatu lahan dan penambahan unsur hara harus lebih ditingkatkan lagi untuk meperkuat daya tahan tanaman yang kita tanam. Dan yang paling penting perhatikan curah hujan, walaupun menanam dimusim kemarau proses penyiraman tanaman harus sangat diperhatikan untuk menjaga suhu dan kelembapan lahan (Matruti.A.E dkk. 2013).

2.    Ulat Tongkol
Penyakit ulat tongkol bersifat polifag dan lebih menyukai tongkol jagung walaupun kadang-kadang dijumpai pada daun tanaman lain. Ulat tongkol ini dapat merusak tongkol jagung dan mengakibatkan kualitas jagung muda menurun sehingga mengakibatkan menurunya harga jual jagung itu sendiri. Tongkol jagung dapat dirusak keseluruhan jika diikuti oleh serangan cendawan yang menghasilkan mikotoksin (Oka. 1995).
Menurut (Zaidun.2004) menyatakan untuk menhindari serangan hama utama jagung yaitu dengan memperhatikan waktu tanam dimana tanam awal musim penghujan yaitu 1 sampai 4 minggu setelah musim hujan dapat menghindari serangga lalat bibit, pengerek batang, pengerek tongkol, maupun perusak daun.

3.    Tidak adanya bantuan dari pemerintah
Menurut kami diharapkan petani tidak terlalu mengharapkan bantuan dari pemerintah, hal ini dikarenakan lahan pertanian ditanah laut cukup luas dan tidak bisa fokus disatu tempat itu saja dan lagi pula hasil pertanianya untuk petani itu sendiri.

2.2         Usaha Kecil Menengah (UKM)

UKM adalah sebuah unit usaha rumahan masyarakat dengan peralatan yang masih sederhana. Berdasarkan praktek lapangan kami sang pemilik uasaha masih menggunakan alat yang sangat tradisional dengan dikerjakan oleh pemilik sendiri tanpa adanya kariyawan. Produk yang dihasilkan dari usaha ini berupa olahan yang berbahan dasar jagung.

2.2.1   Profil Ukm

Berdasarkan praktek lapangan kami mewawancarai pengusaha yang bernama Ibu Sauhiyah yang beralamat di desa tampang RT 3. Produk yang dihasilkan dari ibu sauhiyah ini adalah marneng jagung.

2.2.2   Permasalahan yang dihadapi pengusaha

Pada umumnya produk olahan ibu sauhiyah tidak memiliki kendala pada saat pengolahan maupun penjualan. Pada produk ini dilakukan penjualan pada daerah pasar atau para pedagang yang akan mendatangi tempat pengolahan nya. Pada bahan baku yang digunakan dengan cara membeli dipasar dan produk olahan ini dijual dengan harga yang sederhana sehingga tidak didapatkan permasalahan nya.



2.2.3   Rekomendasi mahasiswa

Kami berharap usaha ibu Sauhiyah ini lebih diperbesar lagi melihat peminat dari produk ibu Sauhiyah sangat menjanjikan, dan diharapkan usaha ibu Sauhiyah dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar dengan memperkerjakan karyawan.

























BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan

Berdasarkan kerja lapangan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.    Hasil pertanian pangan pada tanaman jagung dapat dilakukan pengolahan perawatan dengan cara yang lebih  modern tidak  menggunakan alat yang sederhana.
2.    Pada pengolahan makanan marning lebih baik menggunakan alat yang lebih baik dan sekala besar sehingga dapat memperluaskan usaha ibu sauhiyah tersebut.
3.    Dilakukan kerja sama dengan pemeritah sehingga dapat dilakukan lebih luas sekala pemasaran nya dan alat yang digunakan lebih baik supaya dapat membantu cara kerja karyawan yang ada pada pertanian tersebut.
4.    Pada produk marning ibu sauhiyah lebih baik dilakukan penjualan pada area pemasaran yang lebih luas sehingga lebih berkembang lebih besar.

3.2         Saran

Pada hasil kerja lapangan yang kami lakukan didapatkan saran untuk melakukan perubahan pada proses pengolahan produk marning menggunakan sistem pemasaran yang lebih luas dan didapatkan saran untuk kami melakukan kerja lapangan adalah supaya melakukan kerja lapangan pada budidaya tanaman jagung dan pada pengolahan produk lebih disinkronisasi sehingga dapat digunakan jagung yang sama pada penanaman dan pada proses pengolahan produk nya.








Daftar Pustaka

Semangun,H. 2004. Penyakit-penyakit tanaman pangan di indonesia. Gajah Mada University.
Sudana, W., Swastika, D.K.S Dan Soerachman. 2002. Profitabilitas Dan Peluang Pengembangan Jagung Di Provinsi Lampung. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi.
Agrios, G.N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada Universty Press. Yogyakarta.
Matruti.A.E, Kalay.A.M. Dan Urulai.C. 2013. Serangan Peronosclerospora spp Pada Tanaman Jagung. Fakultas Pertanian Unpati.
Oka, I.N. 1995. Pengendalian Hama Terpadu dan Iplementasi di Indonesia. Gadjah Mada University.
Zaidun. 2004. Pengendalian Hama Jagung Dengan Sistem Pengaturan Waktu Tanam. Balai Penelitian Pertanian Loktabat Banjarbaru.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar