MAKALAH
KOMODITAS JAGUNG
BUDIDAYA
TANAMAN JAGUNG
&
USAHA
KECIL MENENGAH TANAMAN JAGUNG
(
Mata Kuliah
Pengembangan Produk Pangan lokal)
Kelompok
3
Arie Dhafri Dwi Saputra B1314003
Deselva Anggraini B1314008
Hamidah B1314040
M. Khoiril Anwar B1314020
Rizqi Amalia B1314031
Yayang Amellia B1314041
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II ISI
2.1 Pertanian
2.1.1 Profil Kelompok tani
2.1.2 Profil Petani
2.1.3 Pembudidayaan Jagung
2.1.4 Permasalahan yang dihadapi petani
2.1.5 Solusi Yang Sudah Yang Diberikan Pemerintah
2.1.6 Solusi Dari Mahasiswa
2.2 Usaha Kecil Menengah (UKM)
2.2.1 Profil Ukm
2.2.2 Permasalahan yang dihadapi pengusaha
2.2.3 Rekomendasi mahasiswa
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil pertanian pangan
di kabupaten Tanah Laut sangat beragam diantaranya padi, jagung, ubi kayu, dan
yang paling banyak adalah jagung. Jagung dengan nama ilmiah Zea Mays Ssp merupakan salah satu
tanaman terpenting di dunia selain padi dan gandum. Produk yang dihasilkan dari
tanaman jagung berupa biji yang mengandung endossperma yang kaya akan
karbonhidrat.
Nilai jual hasil produk
jagung di Tanah Laut masih sedikit rendah dibandingkan dengan berapa modal yang
harus dikeluarkan untuk budidaya tanaman jagung itu sendiri. Sampai sekarang
kebanyakan petani jagung dalam penjualanya berkerja sama dengan pengepul dan
harga dari jagung itu sendiri pengepul yang menentukan.
Seiring berkembangnya
teknologi banyak produk olahan jagung yang bisa dikembangkan di masyarakat
seperti produk pangan dan ternak yang kreatif dan inovatif, dengan teknologi
yang sekarang petani bisa mengolah hasil pertanianya sendiri untuk meningkatkan
nilai jual dari hasil tanaman jagung itu sendiri.
Berdasarkan
permasalahan diatas mendorong kami untuk melakukan survei untuk mengetahui
permasalahn yang dihadapi oleh petani dan UKM yang ada di masyarakat, terutama
yang berhubungan dengan tanaman jagung.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktek
lapangan ini adalah
1. Mengetahui
hasil pertanian pangan dan produk olahanya.
2. Mencari
solusi terbaik dalam diversifikasi pangan yang kreatif dan inovatif.
BAB II
ISI
ISI
2.1 Pertanian
2.1.1 Profil Kelompok tani
Kelompok tani sentol
makmur terbentuk mulai tahun 1995. Kelompok tani ini diketuai oleh bapak
Musanam yang membudidayakan tanaman pertanian dan perkebunan berupa jagung,
buah naga, palawija, dan sawit. Peran kelompok tani dimasyarakat sangat penting
karena melalui kelompok tani pemerintah memberikan berbagai macam bantuan
berupa pupuk dan alat-alat pertanian lainya.
2.1.2 Profil Petani
Berdasarkan praktek
lapangan kami mewawancarai petani yang
merupakan salah satu anggota dari kelompok tani sentol makmur, yang
bernama : Bpk Musanam yang beralamat di
desa Panggung, RT 14. Bpk Musanam mulai membudidayakan tanaman jagung mulai
sejak tahun 1995, dengan luas area lahan 3 hektar, dan Bpk Musanam sekarang
membudidayakan tanaman jagung manis sebagai prodak andalanya.
2.1.3 Pembudidayaan Jagung
Langkah- langkah yang
dilakukan saat pembudidayaan jagung diantaranya:
1. Traktor
Traktor ini dilakukan saat pertama
membuka lahan dan fungsinya untuk menggemburkan tanah yang akan di tanami.
2. Larik
Larik ini dilakukan saat setelah
lahan ditraktor dan larik berfungsi untuk memudahkan saat penanaman dan
pemupukan pada tanaman jagung.
3. Pemupukan
pertama
Pemupukan yang pertama dilakukan
sebelum penanaman benih, dalam pemupukan ini menggunakan pupuk kandang untuk
menambah unsur hara yang ada dilahan yang akan ditanami.
4. Penanaman
Penanaman benih sangat perlu
diperhatikan terutama kebutuhan air bagi benih tersebut.
5. Perawatan
Perawatan tanaman jagung ini sangat
penting mulai awal penanaman sampai jagung tersebut sudah siap panen.
6. Pemupukan
kedua
Pemupukan kedua ini dilakukan pada
saat umur jagung 15 – 20 hari dan mengunakan pupuk Urea.
7. Pemupukan
ketiga
Pemupukan ketiga ini dilakukan pada
saat umur jagung 35 – 40 hari dan mengunakan pupuk ponska.
2.1.4 Permasalahan yang dihadapi petani
Berdasarkan wawancara
yang kami lakukan didapatkan keluhan – keluhan dari petani diantaranya :
1. Bulai
Penyakit bulai merupakan penyakit
utama budidaya jagung. Penyakit ini menyerang tanaman jagung khususnya varietas
rentan hama penyakit serta saat umur tanaman jagung saat masih muda antara saat
umur jagung 1 sampai 2 minggu (Semangun,H.2004).
2. Ulat
Tongkol
Penyakit
ulat tongkol merupakan dimana ulat menyerang bagian tongkol jagung atau buah
jagung. Penyakit ini menyerang tanaman jagung yang sudah mulai berisi dan
hampir siap panen.
3. Kurangnya
bantuan dari pemerintah
Salah satu keluhan dari petani ini yaitu kurangnya
bantuan dari pemerintah yang terbatas, sedangkan kelompok tani sentol makmur
mempunyai banyak anggota dan semuanya menggunakan bantuan pemerintah tersebut.
2.1.5 Solusi Yang Sudah Yang Diberikan Pemerintah
Langkah-langkah yang
dilakukan pemerintah diantaranya subsidi pupuk, pemberian berbagai macam bibit
unggul, dan alat pertanian seperti traktor mini, mesin perontok padi dan jagung
yang diharapkan dapat mempermudah pekerjaan para petani, dan bantuan yang
sangaat penting adalah fasilitas lahan seperti irigasi dan lain-lain.
2.1.6 Solusi Dari Mahasiswa
1. Penyakit
Bulai
Penyakit bulai jagung
disebabkan oleh jamur. Jagung yang terkena penyakit bulai adalah warna daun
yang bergaris putih kekuningan, sejajar dengan tulang daun, Bagian bawah daun terdapat bubuk
berwarna putih yang tampak sangat yata pada saat pagi hari (Sudana dkk. 2002).
Perkembangan suatu penyakit di pengaruhi oleh adanya interaksi antara patogen
dan tanaman inang berada. Faktor lingkunganlah yang sangat mempengaruhi
diantaranya suhu, kelembapan, dan unsur hara tanaman inang (Agrios, 1996).
Pada saat penanaman
harus sangat diperhatikan suhu dan kelembapan suatu lahan dan penambahan unsur
hara harus lebih ditingkatkan lagi untuk meperkuat daya tahan tanaman yang kita
tanam. Dan yang paling penting perhatikan curah hujan, walaupun menanam dimusim
kemarau proses penyiraman tanaman harus sangat diperhatikan untuk menjaga suhu
dan kelembapan lahan (Matruti.A.E dkk. 2013).
2. Ulat
Tongkol
Penyakit ulat tongkol
bersifat polifag dan lebih menyukai tongkol jagung walaupun kadang-kadang
dijumpai pada daun tanaman lain. Ulat tongkol ini dapat merusak tongkol jagung
dan mengakibatkan kualitas jagung muda menurun sehingga mengakibatkan menurunya
harga jual jagung itu sendiri. Tongkol jagung dapat dirusak keseluruhan jika
diikuti oleh serangan cendawan yang menghasilkan mikotoksin (Oka. 1995).
Menurut (Zaidun.2004)
menyatakan untuk menhindari serangan hama utama jagung yaitu dengan
memperhatikan waktu tanam dimana tanam awal musim penghujan yaitu 1 sampai 4
minggu setelah musim hujan dapat menghindari serangga lalat bibit, pengerek
batang, pengerek tongkol, maupun perusak daun.
3. Tidak
adanya bantuan dari pemerintah
Menurut kami diharapkan
petani tidak terlalu mengharapkan bantuan dari pemerintah, hal ini dikarenakan
lahan pertanian ditanah laut cukup luas dan tidak bisa fokus disatu tempat itu
saja dan lagi pula hasil pertanianya untuk petani itu sendiri.
2.2 Usaha Kecil Menengah (UKM)
UKM adalah sebuah unit usaha rumahan
masyarakat dengan peralatan yang masih sederhana. Berdasarkan praktek lapangan
kami sang pemilik uasaha masih menggunakan alat yang sangat tradisional dengan
dikerjakan oleh pemilik sendiri tanpa adanya kariyawan. Produk yang dihasilkan
dari usaha ini berupa olahan yang berbahan dasar jagung.
2.2.1 Profil Ukm
Berdasarkan praktek
lapangan kami mewawancarai pengusaha yang bernama Ibu Sauhiyah yang beralamat
di desa tampang RT 3. Produk yang dihasilkan dari ibu sauhiyah ini adalah
marneng jagung.
2.2.2 Permasalahan yang dihadapi pengusaha
Pada umumnya produk
olahan ibu sauhiyah tidak memiliki kendala pada saat pengolahan maupun
penjualan. Pada produk ini dilakukan penjualan pada daerah pasar atau para
pedagang yang akan mendatangi tempat pengolahan nya. Pada bahan baku yang
digunakan dengan cara membeli dipasar dan produk olahan ini dijual dengan harga
yang sederhana sehingga tidak didapatkan permasalahan nya.
2.2.3 Rekomendasi mahasiswa
Kami berharap usaha ibu
Sauhiyah ini lebih diperbesar lagi melihat peminat dari produk ibu Sauhiyah
sangat menjanjikan, dan diharapkan usaha ibu Sauhiyah dapat membantu
perekonomian masyarakat sekitar dengan memperkerjakan karyawan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kerja
lapangan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil
pertanian pangan pada tanaman jagung dapat dilakukan pengolahan perawatan
dengan cara yang lebih modern tidak menggunakan alat yang sederhana.
2. Pada
pengolahan makanan marning lebih baik menggunakan alat yang lebih baik dan
sekala besar sehingga dapat memperluaskan usaha ibu sauhiyah tersebut.
3. Dilakukan
kerja sama dengan pemeritah sehingga dapat dilakukan lebih luas sekala
pemasaran nya dan alat yang digunakan lebih baik supaya dapat membantu cara
kerja karyawan yang ada pada pertanian tersebut.
4. Pada
produk marning ibu sauhiyah lebih baik dilakukan penjualan pada area pemasaran
yang lebih luas sehingga lebih berkembang lebih besar.
3.2 Saran
Pada hasil kerja
lapangan yang kami lakukan didapatkan saran untuk melakukan perubahan pada
proses pengolahan produk marning menggunakan sistem pemasaran yang lebih luas
dan didapatkan saran untuk kami melakukan kerja lapangan adalah supaya
melakukan kerja lapangan pada budidaya tanaman jagung dan pada pengolahan
produk lebih disinkronisasi sehingga dapat digunakan jagung yang sama pada
penanaman dan pada proses pengolahan produk nya.
Daftar Pustaka
Semangun,H. 2004. Penyakit-penyakit tanaman pangan di indonesia. Gajah Mada
University.
Sudana, W., Swastika, D.K.S Dan Soerachman. 2002. Profitabilitas Dan Peluang Pengembangan
Jagung Di Provinsi Lampung. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi.
Agrios, G.N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah
Mada Universty Press. Yogyakarta.
Matruti.A.E, Kalay.A.M. Dan Urulai.C. 2013. Serangan Peronosclerospora spp Pada Tanaman
Jagung. Fakultas Pertanian Unpati.
Oka, I.N. 1995. Pengendalian
Hama Terpadu dan Iplementasi di Indonesia. Gadjah Mada University.
Zaidun. 2004. Pengendalian Hama Jagung Dengan Sistem Pengaturan Waktu Tanam. Balai Penelitian Pertanian
Loktabat Banjarbaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar