Jumat, 09 September 2016

pembelajaran tata letak pabrik



HASIL RESUME TATA LETAK PABRIK
Pada pembuatan material handling pada pabrik koper memiliki tujuan dari suatu proses manufaktur adalah menghasilkan produk dengan tingkat efisiensi dan kualitas yang tinggi dengan biaya minimum dan dapat segera memenuhi kebutuhan dari konsumennya. Pada obyek pengamatan ini, yaitu sebuah industri manufaktur yang memproduksi tas travel, tas hantar dan tas kosmetik dengan berbagai tipe dan ukuran dengan pemasaran yang diorientasikan untuk ekspor. Dengan makin meningkatnya jumlah permintaan, diperlukan proses manufaktur yang lebih efisien. Pada awal pengamatan,ditemukan bahwa pabrik belum dapatmemenuhi permintaan yang ada dengan optimal, dimana sering terjadi keterlambatan atau ketidak mampuan memenuhi jadwal pengiriman. Hal ini disebabkan oleh tata letak pabrik yang kurang tepat, karena untuk melakukan pemindahan material produksi antar departemen kerja, jarak yang dibutuhkan cukup jauh sehingga memerlukan waktu yang lama.
Pada makalah ini akan dilakukan dan simulasi untuk mendapatkan tata letak pabrik yang optimal dengan meminimalkan material handling pada lantai  produksi. Jika material handling minimal, maka secara tidak langsung akan menyebabkan peningkatan kapasitas, peningkatan efisiensi, pengurangan biaya produksi dan pengurangan kemacetan pada proses produksi. Adapun analisa ini dilakukan dengan mengambil data dan ukuran tertentu yang dianggap mewakili semua jenis produk yaitu tas travel berukuran 26 inci.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a)      Melakukan pengumpulan data, bahan pustaka dan referensi
b)      Melakukan pengambilan data di lapangan dengan melakukan pengukuran waktu proses pada masing-masing mesin yang digunakan
c)      Sebelum melakukan analisis awal padakondisi tata letak pabrik, dilakukan perhitunganjumlah mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan yang ada, yaitu dengan cara menghitung nilai efisiensi pada masing-masing mesin dan jumlah produksi yang seharusnya diproduksi oleh masing-masing mesin.
d)     Melakukan analisa awal tata letak pabrik dengan menggunakan metode travel chart atau from to chart
e)      Menggunakan simulasi untuk memperoleh tata letak pabrik yang paling optimal dengan meminimalkan material handling, yaitu dengan menggunakan software QS (Quant System).

Proses produksi yang dilakukan merupakan pengolahan dari bahan baku sampai dengan proses assembling hingga diperoleh barang jadi, yang meliputi :
1.      Proses Mixing ini adalah untuk mencampur semua bahan baku yang diperlukan.
2.      proses Extruding mesin extruder menggunakan single screw extruder sebagai pembawa biji plastik.
3.      Proses Calendering merupakan proses untuk memproduksi plastik film dan lembaran plastik dengan cara menekan plastik melalui celah antara dua rol yang berputar berlawanan.
4.      Proses Shearing adalah proses pemotongan dengan menggunakan sistem pneumatik dengan dua silinder.
5.      Proses Hot Forming ini dilakukan dengan mesin air slip forming yang terdiri dari dua buah silinder pneumatik yang berhubungan dengan matras (sebagai penggerak matras) dan dua silinder yang berfungsi sebagai penjepit lembaran plastik.
6.      Proses Sawing adalah bagian-bagian yang tidak terpakai yang timbul setelah proses pembentukan (hot forming) dipotong dengan circular sawing machine (mesin gergaji bundar).
7.      Proses Assembling Proses ini merupakan perakitan barang setengah jadi menjadi barang jadi yang siap dipasarkan.

Produktivitas kerja dapat ditingkatkan dengan melakukan penyusunan ulang fasilitasfasilitas yang ada. Untuk menghasilkan layout pabrik yang lebih baik, maka sebaiknya digunakan kombinasi antara software dan manual. Software digunakan untuk pendekatan proses perhitungan dan cara manual digunakan pada penyusunan layout yang baru. Dengan menggabungakn kedua cara ini diharapkan keakuratan dan layout yang terbaik dapat diperoleh sehingga dapat memberikan manfaat sebesa-besarnya untuk perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar