HASIL
RESUME TATA LETAK PABRIK
Pada
pembuatan material handling pada pabrik koper memiliki tujuan dari suatu proses
manufaktur adalah menghasilkan produk dengan tingkat efisiensi dan kualitas
yang tinggi dengan biaya minimum dan dapat segera memenuhi kebutuhan dari
konsumennya. Pada obyek pengamatan ini, yaitu sebuah industri manufaktur yang
memproduksi tas travel, tas hantar dan tas kosmetik dengan berbagai tipe dan
ukuran dengan pemasaran yang diorientasikan untuk ekspor. Dengan makin
meningkatnya jumlah permintaan, diperlukan proses manufaktur yang lebih
efisien. Pada awal pengamatan,ditemukan bahwa pabrik belum dapatmemenuhi
permintaan yang ada dengan optimal, dimana sering terjadi keterlambatan atau
ketidak mampuan memenuhi jadwal pengiriman. Hal ini disebabkan oleh tata letak
pabrik yang kurang tepat, karena untuk melakukan pemindahan material produksi
antar departemen kerja, jarak yang dibutuhkan cukup jauh sehingga memerlukan
waktu yang lama.
Pada
makalah ini akan dilakukan dan simulasi untuk mendapatkan tata letak pabrik
yang optimal dengan meminimalkan material handling pada lantai produksi. Jika material handling minimal,
maka secara tidak langsung akan menyebabkan peningkatan kapasitas, peningkatan
efisiensi, pengurangan biaya produksi dan pengurangan kemacetan pada proses
produksi. Adapun analisa ini dilakukan dengan mengambil data dan ukuran
tertentu yang dianggap mewakili semua jenis produk yaitu tas travel berukuran
26 inci.
Metodologi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a) Melakukan
pengumpulan data, bahan pustaka dan referensi
b) Melakukan
pengambilan data di lapangan dengan melakukan pengukuran waktu proses pada
masing-masing mesin yang digunakan
c) Sebelum
melakukan analisis awal padakondisi tata letak pabrik, dilakukan
perhitunganjumlah mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan yang ada,
yaitu dengan cara menghitung nilai efisiensi pada masing-masing mesin dan
jumlah produksi yang seharusnya diproduksi oleh masing-masing mesin.
d) Melakukan
analisa awal tata letak pabrik dengan menggunakan metode travel chart atau
from to chart
e) Menggunakan
simulasi untuk memperoleh tata letak pabrik yang paling optimal dengan
meminimalkan material handling, yaitu dengan menggunakan software QS (Quant
System).
Proses
produksi yang dilakukan merupakan pengolahan dari bahan baku sampai dengan
proses assembling hingga diperoleh barang jadi, yang meliputi :
1.
Proses Mixing ini
adalah untuk mencampur semua bahan baku yang diperlukan.
2.
proses Extruding mesin
extruder menggunakan single screw extruder sebagai pembawa biji
plastik.
3.
Proses Calendering merupakan
proses untuk memproduksi plastik film dan lembaran plastik dengan cara menekan
plastik melalui celah antara dua rol yang berputar berlawanan.
4.
Proses Shearing
adalah proses pemotongan dengan menggunakan sistem pneumatik dengan dua
silinder.
5.
Proses Hot Forming ini dilakukan
dengan mesin air slip forming yang terdiri dari dua buah silinder
pneumatik yang berhubungan dengan matras (sebagai penggerak matras) dan dua
silinder yang berfungsi sebagai penjepit lembaran plastik.
6.
Proses Sawing adalah
bagian-bagian yang tidak terpakai yang timbul setelah proses pembentukan (hot
forming) dipotong dengan circular sawing machine (mesin gergaji
bundar).
7.
Proses Assembling Proses
ini merupakan perakitan barang setengah jadi menjadi barang jadi yang siap
dipasarkan.
Produktivitas
kerja dapat ditingkatkan dengan melakukan penyusunan ulang fasilitasfasilitas
yang ada. Untuk menghasilkan layout pabrik yang lebih baik, maka sebaiknya
digunakan kombinasi antara software dan manual. Software digunakan untuk
pendekatan proses perhitungan dan cara manual digunakan pada penyusunan layout
yang baru. Dengan menggabungakn kedua cara ini diharapkan keakuratan dan layout
yang terbaik dapat diperoleh sehingga dapat memberikan manfaat sebesa-besarnya
untuk perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar